Di kawasan Taman KEHATI Kiarapayung Blok 4 ini, kami mencatat adanya lima spesies tumbuhan yang termasuk dalam status "Rentan" menurut Daftar Merah IUCN, yaitu Dalbergia latifolia (Sonokeling), Eusideroxylon zwageri (Ulin), Shorea smithiana (Tembaga), Eucalyptus deglupta (Kalitus), dan Khaya senegalensis (Uganda). Selain itu, kami juga menemukan Coffea arabica (Kopi Arabica) yang berstatus "Terancam Punah".
Dalbergia latifolia atau Sonokeling adalah pohon yang terkenal karena kayunya yang keras dan sangat bernilai di pasar internasional. Pohon ini juga memainkan peran penting dalam penyerapan karbon, dengan berat jenis kayu mencapai 0,75 g/cm³. Semakin berat kayu, semakin banyak karbon yang tersimpan di dalamnya. Secara ekologis, Sonokeling menyediakan habitat bagi berbagai spesies fauna dan berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Kontribusinya dalam mitigasi perubahan iklim juga signifikan melalui kemampuannya menyerap CO2 dari atmosfer.
Eusideroxylon zwageri, atau Ulin, memiliki kayu yang sangat keras dan tahan pembusukan. Akar Ulin yang kuat membantu dalam pengendalian erosi dan menjaga stabilitas tanah. Selain itu, Ulin juga berperan dalam penyerapan karbon, membantu mengurangi konsentrasi CO2 di atmosfer dan mendukung fungsi ekosistem secara keseluruhan.
Shorea smithiana, yang dikenal dengan nama Tembaga, merupakan bagian penting dari hutan hujan tropis. Selain menjadi habitat dan sumber makanan bagi berbagai spesies, Tembaga juga berperan dalam penyerapan karbon, membantu mengurangi emisi gas rumah kaca dan meningkatkan kesehatan ekosistem.
Eucalyptus deglupta, atau Kalitus, dikenal dengan kulit batangnya yang berwarna-warni dan kemampuannya meningkatkan kelembapan tanah. Kalitus membantu mengelola kualitas tanah dan juga berfungsi sebagai penyerap karbon yang efektif, memberikan kontribusi signifikan dalam mitigasi perubahan iklim.
Khaya senegalensis, yang dikenal sebagai Uganda, memiliki kayu bernilai tinggi dan penting sebagai habitat serta sumber makanan. Pohon ini juga berkontribusi dalam penyerapan karbon, mendukung pengurangan CO2 di atmosfer dan menjaga keseimbangan ekosistem.
Coffea arabica atau Kopi Arabika, meskipun berstatus "Terancam Punah," memiliki fungsi ekologis yang penting. Selain nilai ekonomisnya sebagai tanaman kopi, Coffea arabica juga berperan dalam struktur dan fungsi hutan, menyediakan habitat dan mendukung keanekaragaman vegetasi. Spesies ini juga turut berkontribusi dalam penyerapan karbon, mendukung keseimbangan iklim dan kesehatan ekosistem secara keseluruhan.
Secara keseluruhan, spesies-spesies ini tidak hanya memiliki nilai ekologis yang signifikan dalam mendukung keanekaragaman hayati dan struktur ekosistem, tetapi juga berperan penting dalam mitigasi perubahan iklim melalui penyerapan karbon. Perlindungan dan konservasi spesies ini sangat penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan keberlanjutan lingkungan di Taman KEHATI Kiarapayung.
Berdasarkan data yang diperoleh, indeks keanekaragaman Shannon-Weiner (H’) untuk jenis flora di kawasan konservasi Taman KEHATI Kiarapayung Blok 4 ini tercatat sebesar 3,141, yang termasuk dalam kategori keanekaragaman “TINGGI” (H’ > 3). Hal ini menunjukkan bahwa keanekaragaman jenis flora di kawasan ini sangat baik, stabil, dan tidak mudah terpengaruh oleh kondisi eksternal.